Silent Camera |
Di Denpasar, tempat-tempat seperti ini banyak bertebaran dari ujung ke ujung. Mulai dari Jalan Gatot Subroto Tengah, Bypass Ngurah Rai - Sanur, Jalan Gunung Soputan, Jalan Teuku Umar, sampai Jalan Mahendradata. Kelasnya pun bervariasi, dari mulai yang ecek-ecek sampai yang kelas internasional pun ada. Bisa dipilih sesuai selera dan kekuatan dompet.
**
Suatu hari, di seputaran Jalan Tukad Yeh Aya, Denpasar..
"Halo, ma, mama dimana?"
"Udah di rumah, papi," terdengar samar-samar dari handphone.
"Gak, ini papi cuma mau bilang sekarang lagi di tempat nasabah. Mungkin pulang agak malem." Katanya, memberi tahu dimana posisinya. Padahal sebenarnya, meyakinkan bahwa PolDa (Polisi Dapur, alias istri) memang sedang di rumah. Hanya memastikan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, sekaligus mencitrakan diri sebagai suami yang baik.
"Ohh, ya udah, ntar pulangnya hati-hati papi. Sayang kamu."
"Iya, ma. Sayang kamu juga."
*
Di front office, sambutan dengan senyum yang ramah dari customer service mengucapkan salam selamat datang dan menawarkan bantuan. Dengan cermat customer service menjelaskan paket yang ada, bagaimana prosesnya, tarif yang berlaku, durasi, dan sebagainya. Secara singkat dan padat.
Beberapa foto diperlihatkan dari layar monitor komputer di front office. Perempuan-perempuan cantik, yang bekerja sebagai terapis. Berusia rata-rata 20-an tahun. Dengan nama-nama komersil tertentu, satu persatu si customer service menjelaskan secara singkat profil si terapis.
"Yang ini, mas, baru. Belum ada satu bulan disini. Masih muda, baru 20 tahun. Asli Bandung, di foto memang kulitnya agak sawo mateng, tapi aslinya putih mulus," jelasnya, pada sebuah foto di layar. Di bawah foto tertulis nama, Indri.
"Kalau yang ini, Nita. Sudah lumayan lama disini, umurnya 24 tahun. Servicenya bagus, orangnya sabar. Aslinya Surabaya, pembawaannya kalem, dijamin gak kecewa, mas."
*
Customer service memanggil nama keduanya. Tidak lebih dari lima menit kedua terapis kemudian mengantar sampai ke dalam ruangan bersekat. Masing-masing ruangan berukuran kira-kira 3x6 meter. Satu meja kecil dengan vas bunga kecil berwarna putih dengan bunga warna warni di sudut jauh. Sejajar dengan kamar kecil shower yang berbentuk setengah lingkaran dalam kaca transparan, berkorden coklat muda. Tempat tidur berlubang dibalut kain putih memanjang di sisi kanan kamar.
"Silahkan dibuka dulu semua pakaiannya, mas. Sebentar saya kembali lagi." Lalu perempuan itu keluar beberapa menit, dan kembali setelah semua pakaian sudah terlucuti.
Obrolan ringan dan santai selama treatment dilakukan. Tentang nama, asal daerah, berapa lama disini, dan tinggal dimana. Si terapis menjawab seadanya, dan bertanya juga seadanya tentang nama, sudah berkeluarga atau belum, asli mana, dan kerja dimana. Juga sedikit obrolan nakal yang menjurus.
Selama kurang lebih satu setengah jam treatment dilakukan. Happy ending standart adalah hand job. Basa basi meminta service lebih dengan iming-iming tambahan sejumlah rupiah tertentu. Negosiasi yang alot hingga akhirnya deal full service dengan delapan red alias delapan lembar uang seratus ribuan. Include tips dan injury time beberapa menit untuk menyelesaikan happy ending yang sebenarnya.
**
Cerita singkat di sebuah spa plus-plus bukanlah hal asing bagi kebanyakan pria. Ada yang sekedar ikut-ikutan, ada yang penasaran, tapi ada juga yang memang penikmat spa plus-plus sejati. Informasi yang tersebar dari mulut ke mulut tentang meriahnya layanan plus-plus ini sangat beragam. Dari jumlah uang yang dihabiskan, terapis yang cantik-cantik, sampai memacari si terapis menjadi bagian dari bahan obrolan waktu kumpul-kumpul. Pelanggan setia cenderung memilih yang servicenya bagus, sedangkan pelanggan potensial cenderung berpatokan sementara pada paras yang cantik. Titik temunya pada happy ending, yaitu bersenggama dengan terapis idaman, dengan damage cost (biaya yang dikeluarkan) yang bervariasi.
Begitulah sekilas tentang entertain dari gosip jalanan yang selalu menarik dan penuh intrik. Layanan plus-plus yang meramaikan dunia hiburan dewasa di kota Denpasar. Selamat berwisata.(Str)
0 komentar:
Posting Komentar